Adharta Ongkosaputra (Ist)

Pulang kampung, sebuah tradisi yang sangat baik di Indonesia.

Pulang kampung. Rindu kampung atau home sick menjadi bagian dari kehidupan berbangsa dan bertanah air . Menjadi suatu kebanggaan jadi orang Indonesia,” tutur Ketua Umum Kill Covid-19 Adharta Ongkosaputra, Jumat (21/3/2023).

Lantas apa keuntungan tradisi pulang kampung (pulkam)

Pertama tentunya silaturahmi terjalin bahwa keluarga masih hidup dengan baik.  Juga adanya jalinan cinta antara anak dan orang tua sekaligus membuka hubungan jampung halaman dan kota besar.

Ini memberikan konstribusi keadilan yang bagus. Bisa juga keluarga yang sukses membantu adik-adik atau keponakan untuk bisa bekerja di kota. Atau juga bisa mendistribusi peluang kerja di daerah,” ujar Adharta.

JadI, lanjutnya, keluarga yang sukses bisa berusaha di desa. Atau sebaliknya produksi daerah bisa didistribusi di kota besar.

Kedua

Mengenal lebih dekat kondisi masing-masing. Dan bisa saling membantu. Menariknya ada beberapa teman melakukan hal hal sebagai berikut:

Membuka sekolah, membuka kursus keterampilan, membuka bengkel otomotif. Bahkan ada yang membuka bank perkreditan Rakyat yang sebelumnya tidak ada.

Bahkan, lanjutnya mengandalkan ATM yang bunganya sangat tinggi.

Ketiga

Banyak terjadi perjodohan. Anak yang sukses di kota pulang untuk kawin di kampung. Hal ini te-record oleh pihak dukcapil.

“Saya sendiri baru tahu. Tadi pagi saya sempat berbincang dengan seorang pejabat teras urusan penduduk. Katanya perkawinan antar kota dan desa banyak meberikan kontribusi pembangunan desa. Detailnya saya tidak tahu tapi memang pasti banyak kebaikannya,” ungkapnya.

Adharta mengemukakan bahwa ada kisah seorang dokter muda baru lulus sekolah di Jakarta dan ingin mengabdikan diri sebagai dokter di kampungnya. Yang katanya listrik saja belum masuk. Singkatnya si okter buka praktik di kampung. Secara ekonomis keluarga pun terangkat,” urainya.

Akhirnya, kata Adharta, dokter yang dibayar padi dan ayam menjadi sangat terkenal. Dan dia juga membuka sekolah keterampilan perawat.

“Waktu berjalan cepat sekali. Sang dokter menikah dan punya anak di kampung. Sayangnya sang istri kurang sehat dan meninggal muda. Kisah dokter ini menjadi inspirasi saya membantu beberapa anak yang mau sekolah dokter di Jawa. Susah ya sekolah dokter tapi mari kita bisa membantu,” terangnya.

Seperti, lanjutnya, Bunda Lusia dengan program DUIT (Dokter untuk Indonesia Timur). Sayangnya belum banyak orang yang tergerak hatinya untuk membantu Bunda Lusia.

“Wah cuma gara-ara pulkam serempak jalannya macet. Beberapa ART saya hampir 30 jam baru sampai kampung. Kelak mungkin dipikirkan moda transportasi lebih efisien dan praktis. Untungnya Covid-19 sudah sangat melandai jadi kita tidak dihantui ketakutan,” ujarnya.

Namun demikian, lanjutnya, Kill Covid-19 berjuang memberikan edukasi. “Apakah vaksinasi booster n persediaan obat-obat. Saya juga membagikan vitamin C dan Vitamin D secara gratis melalui Klinik SUASANA Sehat di Kelapa Gading,” paparnya.

Adharta mengajak untuk terus berbuat baik bagi sesama. “Ya, kita berbuat semampu kita menolong sesama kita biar semua bisa berjalan baik,” katanya.

“Saya sendiri dilahirkan di Alor, Nusa Tenggara Timur. Rindu sekali mau pulang kampung tapi biayanya cukup mahal jadi akhirnya diputuskan reuni akbar di Malang akhir tahun ini. Seluruh keluarga yang di luar Alor dan keluarga dari Alor akan kumpul di Surabaya dan Malang. Semoga acara berjalan baik,” harapnya.

Adharta bersyukur Tuhan memang sangat baik bagaimana DIA melindungi bangsa Indonesia dan rakyat Indonesia.

Bahkan, kata Adharta, sebagian besar temannya di WHO maupun negara tetangga semua mengakui bahwa Indonesia sangat diberkati

“Berkat terbesar adalah kita diberi hadiah seorang Presiden Joko Widodo. Dan karya serta karsanya nyata. Berkat lain kita dianugerahi para pembantunya, menteri-enteri yang luar biasa. Sahabat saya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga sangat luar biasa,” tuturnya.

“Kita tidak tahu masa depan nanti. Tetapi pondasi sudah di buat dan kita tetap berdoa agar Tuhan tetap melindungi, membimbing dan memberkati negara dan bangsa Indonesia”.

Pada kesempatan ini Adharta mengucapkan Selamat hari raya Idul Fitri 1444 H. “Selamat hari Kartini. Semoga wanita Indonesia bertambah berkahnya,” tutupnya. (Gabriel)

Leave a Reply

Your email address will not be published.