Adharta Ongkosaputra dan istri tercinta Magdalena Santoso

Kisah pertama saat Ketua Umum Kill Covid-19 Adharta Ongkosaputra ke Singapura itu adalah pertemuan dirinya dengan seseorang yang suka bicara mengenai apa saja.

“Ada tiga cerita. Yang pertama itu kisah tentang seekor kuda. Ada seorang memiliki seekor kuda lalu kuda betinanya itu tiba-tiba pulang membawa seekor kuda jantan. Nah si pemilik kuda itu punya anak laki yang naik kuda baru itu tapi ternyata kuda itu masih liar yang begitu kuda lari dan anaknya jatuh dari kuda akhirnya tangannya patah. Nasib anaknya kurang baik karena jatuh dari kuda tapi tidak beberapa lama ada mobilisasi ntuk jadi tentara gitu sehingga setiap orang harus ke medan perang. Ternyata karena orang cacat tidak boleh ikut akhirnya si ayah bilang wah ini nasib beruntung karena anak saya yang cacat tidak perlu ikut perang,” ucap Adharta, Senin (12/6/2023).

Kisah kedua itu, lanjutnya tentang dua orang bersahabat, yang satu itu masih keturunan raja dan yang orang kaya gitu mereka berburu ternyata yang orang kaya ini salah tembak sehingga jarinya itu putus.

“Tapi dia malah marah sama temannya itu yang dianggap temannya ini ngawur ketika menembak sampai jarinya putus lalu temannya itu pun gantian ditembak sehingga jari mereka putus sehingga mereka berdua cacat jarinya tapi karena lagi berburu di hutan ternyata ada sekelompok orang yang kanibal suka makan orang lalu mereka ditangkap. Ternyata persyaratan orang di situ yang dibunuh mau dimakan itu harus tidak boleh cacat ternyata keduanya tangannya luka jadi cacat dan akhirnya selamat tidak makan yang kemudian kedua orang itu dibebaskan,” paparnya.

Jadi ini, kata Adharta nasib buruk dan nasib baik itu bisa dialami semua orang. (Gabriel)

Leave a Reply

Your email address will not be published.