KISAH TRAGEDI 13 MEI 1998 TELOR MATA SAPI
oleh : Adharta
Ketua umum
Kiklcovid-19
Aku coba berdoa BERDOA dan berdoa sampai berulangkali tapi sedih dan sangat sedih sekalu karena doaku belum terkabulkan tapi aku tetap terus berdoa walau dalam keadaan sangat susah dan sulit
saya mendarat di Airport Cengkareng tanggal 13 Mei 1998 jam 16.00 dengan KLM
Satu satunya penerbangan yang bisa Mendarat di Landasan Soekarno Hatta
Karena sebagian besar penerbangan batal terbang
semua orang lari keluar negeri saya lari pulang kembali ke Jakarta
Dari Singapura airport Changi
Seorang TEMAN baik
Bapak Yussof Kamarudin
(baru meninggal Desember 2021 lalu) beliau sempat membungkus 3 box Canadian Pizza Large size dan dalam 1 pack ternyata ada susun 2 pizzq
saya di Airport mendapat fasilitas menginap Suite room Hotel Airport karena dapat jatah dari Bapak Gubernur DKI saat itu
sayang ya saya tidak bisa keluar airport
di airport
Manusia banyak sekali mungkin beribu orang bergeletak di lantai
sore Menjelang Senja hari
saya keluar kamar
Dan di luar pelajaran airport penuh Manusia berjejal tidur di lantai tidak ada makanan Dan air minum
hati saya sedih sekali dan tidak sampai hati
akhirnya saya kumpulkan anak anak kecil lk 20 orang
saya ajak ke Lobby hotel Dan menikmati Canadian Pizza yang saya bawa
Saya melihat
wajah mereka sangat sedih karena kelaparan
Dan saat makan wajah mereka berobah ceria
Namanya juga anak anak mereka tidak tahu susah nya yang di alami orang dewasa
sehabis kasih makan anak anak saya duduk di lobby hotel sendirian orang lain
tidak boleh masuk selain tamu
Dalam keadaan sangat sedih seorang Pelayan restoran hotel menghampiri saya dan bertanya
“maukah bapak saya buatkan telor Mata sapi dan secangkir teh hangat”
saya bilang apakah masih ada stok makanan
kata beliau kalau untuk tamu hotel mereka masih cukup tapi tidak boleh untuk orang luar
“boleh lah” jawab saya
beberapa menit secangkir teh hangat
earl grey disajikan kepada saya dengan telor Mata sapi hangat
Sayapun menikmatinya dan
sehabis makan saya minta bon
tapi pelayan tersebut bilang tidak usah bayar
Katanya
Saya Dan Pimpinan kami semua melihat apa Yang bapak lakukan terhadap anak anak tadi dengan memberi Pizza
Kami saja semua dilarang memberi makan atau minuman kepada orang orang tersebut karena takut
tapi bapak berani memberikan makanan tanpa memikirkan keselamatan diri sendiri
kisah sedih ini saya tulis mengenang 13 Mei tahun 1998
Semua tahu jadi saya tidak banyak bercerita
saya cuma mau cerita sepiring telor Mata sapi
Mei 1998 akhir
beberapa hari Yang lalu Jose sahabat aku ulang tahun Kami di traktir makan di Kintan Taman Anggrek
kita makan tapi sedih sekali karena Mall Yang biasa begitu rame sekarang sepi sekali Dan tentu HAL ini sangat merugikan bagi pedagang
tidak sepert kejadian 1998 cuma beberapa waktu saja sudah membaik
Awal tahun 2020
ini kondisi susah di tambah ISU Virus Corona
Yang mungkin akan sangat parah
Di Wuhan Tiongkok Korban sangat banyak
Mudah mudahan di negara kita jangan terlalu parah
Saya pikir semua tergantung persiapan kita dan antisipasi memghadapi Virus Corona atau di kenal dengan Covid-19
Semoga Tuhan tolong kami bangsa Indonesia
saya melihat masa depan kita cukup gelap Dan susah penuh luka dan duka cita
tapi apapun juga teringat pesan Bapa Suci Santo Yohanes Paulus kedua
Jangan Pernah Jemu Jemu berbuat baik walau keadaan sesulit apapun
APRIL 2020
siang ini saya mau terbang ke Surabaya
Kami sekeluarga
anak anak Dan cucu cucu akan mengikuti prosesi ritual Ceng Beng
mengunjungi Kuburan Orang Tua
kakak adik Dan keponakan
Saya sempat duduk duduk di Coffee Bean
minum kopi
saya melihat ada gambar menu roti Dan telur Mata sapi
saya rindu makan Telor Mata Sapi
Dan kepingin sekali makan Telur Mata sapi tapi sayang sekali menu tersebut sudah habis
jadi terpaksa pesan sosis roti ham Dan scramble egg
Saya lagi asyik makan Dan menikmati kopi
datanglah seorang pelayan wanita membawa sepiring telor Mata sapi
emang mungkin lagi ngidam neee
Dan nasib mujur masih bisa dapat hidangan Telor Mata Sapi
terima kasih banget
sehabis makan saya minta bon
Dan mau bayar
tetapi kata pelayan tersebut
tidak usah ini complimentary
hah saya sungguh surprise
walaupun hanya sepiring Telor Mata sapi
Saya sungguh bersyukur kepada Tuhan
Dia begitu baik Dan sayang sampai memperhatikan
HAL sekecil apapun Yang saya butuhkan Dan inginkan
Juga terima kasih Coffee Bean
you are keeping in my heart
Sekecil apapun perbuatan baik itu adalah karya tangan Tuhan sendiri
jadi kalau kita menerima sekecil apapun perbuatan baik walau hanya salam
itu juga dari Tangan Tuhan sendiri
jangan jemu jemu berbuat baik
cuaca di atas kota surabaya kurang bagus jadi saya off dulu
menikmati goncangan pesawat
April 2022
Mengulang proses I Ceng Beng
Kami sekeluarga menuju Surabaya
Kali ini ada warga Baru Fayola atau panggilan Ola
Sudah 1 tahun lebih tidah terasa
OLA sempat kena Covid-19 dan di Rawat di Rumah Sakit Husada dan merayakan Hari Ulang Tahun pertama di Kamar Rumah Sakit
Bersama Saya dan keluarga Pandu
Besan saya
Husada di waktu Malam
Kalau Dokter Hans Cahyadi Bilang
HUSADA NO YORU
Diisi dengan Gofood dan game
Terima kasih suster suster RS Husada
Semua Dokter
Anda semua masuk dalam catatan Kenangan Kami sekeluarga
Adakah hari esok yang lebih ceria
Mari kita nantikan
salam
adharta
Www.killcovid.or.id
Www.adharta.com