Adharta Ongkosaputra (kanan) dengan Keiko Ananta pemeran Wini dalam film Kartu Pos Wini
Apa artinya cinta kalau hanya sebatas waktu. Bagaimana rasanya cinta kalau hanya terbuai kata.
Begitu disampaikan Ketua Umum Kill Covid-19 Adharta Ongkosaputra usai nonton bareng (nobar) Kartu Pos Wini di Cinepolis Plaza Semanggi Jakarta, Senin (10/4/2023) dalam upaya membantu Rumah Singgah Lions untuk anak-anak penderita kanker.
Adapun film ini menggabungkan mengenai kisah cinta, kemanusiaan dan persahabatan.
“Ruth yang diperankan Denira Wiguna yang cantik dan senyumnya menawan merupakan seorang relawan yang menjadi pendamping gadis kecil pasien kanker bernama Wini Edenia yang dperankan oleh Keiko Ananta,” tuturnya.
Wini, lanjutnya, akhirnya mendapatkan kabar baik untuk mengikuti pengobatan di Belanda, berkat kebaikan dari seorang sahabatnya Ruth yang selama ini dicintainya bernama Reza Asa Permana yang diperankan Ferly Putra.
Adharta pun memberikan apresiasi untuk jalan cerita film ini yang mengusung misi kemanusiaan.
“Reza merupakan seorang dokter Onkologi di Belanda,” katanya. Menariknya film ini menurut Adharta adalah bagaimana Ruth dan Reza menjalin persahabatan melalui surat sehingga Ruth menamakan sebagai sahabat penanya yang sudah dikenal sejak 18 tahun lalu.
Rupanya, kata Adharta, dalam menjadi relawan di yayasan kanker, Reza ternyata tidak sendirian.
“Ada Krisna yang diperankan Fajar Rezky yang menjadi relawan fotografer di tempat yayasan Ruth tempati,” ucapnya.
Dan, masih menurut Adharta, Reza dan Krisna rupanya menaruh rasa cinta kepada Ruth.
“Selain karena intensitasnya berinteraksi dan bertemu. Reza dan Krisna kagum, karena kegigihan Ruth yang mempunyai jiwa sosial tinggi, ramah dan baik hati,” urainya.
Adharta menuturkan, selain cerita romantis antara Ruth, Reza dan Krisna, film Kartu Pos Wini mengungkap sisi lain pada sosok WIni.
Pasalnya, dengan diagnosis penyakit yang serius. Wini menyimpan banyak sekali Kartu Pos milik Wini yang bercerita tentang sosok Wini, yang mengidap penyakit serius.
Adharta mengungkapkan, dengan penyakit yang diidap oleh Wini namun, Wini tetap menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita, ceria dan tegar dalam melawan penyakit kankernya.
“Reza dan Krisna sama-sama ganteng berupaya mendapatkan Ruth yang cantik dengan cara membantu Wini. Namun, kisah sedih dialami oleh mereka bertiga ketika Wini meninggal dunia sebelum menjalankan pengobatan di Belanda,” paparnya.
Ia mengatakan bahwa dirinya menikmati nonton film emanusiaan ini. Apalagi, lanjutnya, nontonnya bareng-bareng.
“Indah sekali rasanya. Emang pelangi ada warna ungu,”? tanyaku. Suster Ferdinanda menjawan dengan canda ada sih di lagu “Apel”… Apelangi pelangi cuma merah kuning hijau di langit yang biru,” terang Adharta yang humoris ini.
Dirinya mengucapkan terima kasih untuk panitia Nobar Kartu Pos Wini LIONS Club Jakarta Tomang Sejati.
“Memang top. Sukses sekali. Dan para penderita kanker semua senang sekali. Tuhan senang juga. Jadi rugi deh kalau tidam ikut nonton,” katanya.
Adharta memberikan apresiasi juga untuk anggota dan relawan Kill Covid-19 yang ikut nobar. (Gabriel)