Menikmati Orchid Forest Cikole (Ist)
Kabut tebal menyambut rombongan Kill Covid-19 saat mau memasuki Cikole di Bandung Barat. Namun begitu sampai di Orchid Forest Cikole tiba-tiba semua sirna berganti cahaya matahari yang terang benderang.
Adapun rombongan Kill Covid-19 dari Jakarta berangkat Selasa (25/4/2023) hingga Kamis (27/4/2023).
“Kami meninggalkan kota Bandung setelah dua hari dua malam melakulan kunjungan silaturahmi dan pembekalan bersama Kill Covid-19 Bandung,” kata Ketua Umum Kill Covid-19 Adharta Ongkosaputra.
Tentu, lanjutnya, diiringi cita rasa kuliner yang menggoda, mulai menikmati makanan khas Papua, yaitu Papeda di Restoran Danau Sentani dan diisi dengan acara fellowship.
Sebelumnya rombongan Kill Covid-19 Jakarta sepanjang hari menikmati kuliner yang dimulai di Rest Area 72 A bersama pemiliknya Jimmy Leo.
“Lalu kita menuju Paris Van Java. Masih menikmati 3 kuliner yang ditutup dengan istirahat di kedai Burger King,” ucapnya.
Adharta menjelaskan, Danau Sentani adalah restauran milik Ketua Kil Covid-19 Bandung Sukanto. Bagi Adharta, Sentani membuat dirinya teringat pada 1986 silam bersama Pastur Gabriel Maing OFM membangun sebuah Gereja di Sentani.
“Gereja kecil beratap terpal yang kita renovasi menjadi gereja permanen. Tentu kenangan itu menjadikan aku tidak bisa lupa nama Sentani. Jadi malam itu sebelum acara dimulai di Kedai Kongkow yang letaknya di sebelah Danau Sentani Resto, kita menikmati Papeda dan Sop ikan Kuning,” urainya.
Tak hanya iru karena ada juga Bakar Batu, yang isinya daging dan makanan lainnya. Ia pun mengajak untuk segera mencobanya.
“Nikmat sekali,” ujarnya. Kemudian acara fellowship Kill Covid-19 yang diisi pula mendengarkan suara emas Ketua Kill Covid-19 Bandung, Su dan teman teman
Kedai Kongkow juga menjadi kenangan. ” Di kedai ini, saya sempat menulis sebuah puisi singkat yang akan dipajang di sana,” ungkapnya.
“Sedih itu sebenarnya tidak ada. Kalau ada itu hanya cerita saja” Tapi, lanjutnya, kalau Anda sedih jangan lupa datang ke Kafe Kongkow di Jalan Ciumbuleuit No 63 Bandung.
Kemudian pembekalan dilakukan di restoran Kampung Daun di Bandung Barat. “Siapa yang punya Kampung Daun. Kalau tahu dapat hadiah? Jawabannya adalah pak Sukanto,” terangnya.
Acara makan siang dengan bermacam ragam menu. Ada Sate Maranggi, nasi timbal khas Kampung Daun, dan sayur asem.
Tapi yang penting suasana Kampung Daun sangat Romantis. Baginya, Kill Covid-19 memang istimewa. “Saya rasa sangat terharu bagaimana perjuangan Kill Covid-19 Bandung melawan Covid-19. Suka duka dan kisah kasih disampaikan pak Sukanto, Ketua Kill Covid-19 Bandung,” urainya.
Seakan kita menonton sebuah drama yang sangat indah. Dan air mata pun jatuh
“Terima kasih Pak Sukanto dan seluruh tim Kill Covid-19 Bandung Tuhan memberkati pelayanan kalian. Percaya sama saya. Semua tidak ada yang sia sia. Nama-nama itu semua dicatat di Surga,” paparnya.
Pada Kamis (27/4/2023) terasa istimewa karena mengunjungi Cikole untuk jalan-jalan ke Orchid Forest Cikole.
“Tiada kata yang bisa melukiskan keindahan, kenyamanan dan nilai alam Orchid Forest. Anda wajib hadir dan menikmati cantiknya bunga Anggrek. Dan di sini bisa dibeli untuk dibawa pulang. Saya terlibat langsung sepuluh tahun lalu dalam perencanaan pembangunan Orchid Forest dan baru terealisasi tahun 2015 lalu,” kenangnya.
Sungguh sebuah cita cita yang luhur untuk mengabadikan nama Indonesia dalam bunga. “Benar kata pepatah Katakan dengan bunga, ceritakan keindahannya. Orchid Forest Cikole saksinya Sangat romantis,” tuturnya.
Ya, Anda bisa menikmati banyak wahana sampai Flying Fox. Tak ketinggalan mini zoo, jogging track. “Tidak ketinggalan kami menikmat Coffee break di Aspasia. Ada Cireng bumbu rujak, psang goreng, bala-bala, roti panggang Dan berbagai jenis Pizza,” ucapnya.
Masih ada Kopi Vietnam, Americano, Jus , Green tea late. “Cuaca yang begitu indah membuat hati jadi sangat bersuka cita. Bersenda gurau. Dan menyegarkan nurani,” terangnya.
Pada kesempatan ini hadir Maulana Akbar atau dikenal dengan Barry sebagai pemilik Orchid Forest dengan istrinya menambah ramainya pertemuan singkat.
“Pak Barry adalah salah satu pendukung komunitas Kill Covid-19 dan sekaligus donatur yang sangat bermurah hati. Barry adalah sahabat Pandu, anak saya sejak anak-anak putra sahabat saya, Fuad Hamidi,” ungkapnya.
Dan rupanya anak-anak menjadi sahabat sepemainan. Sekarang semua sudah dewasa. “Terima kasih bapak dan Ibu Barry. Kasih karunia Tuhan melindungi kalian berdua dan segenap keluarga,” harapnya.
Memang keindahan dan kebahagiaan bersama Orchid Forest harus berakhir. Ditutup dengan makan siang Di Asstro. Ketika makan siang hujan turun luar biasa derasnya.
“Setelah hujan datang, maka kabut tebal sekali. Kabut Cikole juga mengukir kisah kebersamaan. Selamat tinggal Cikole. Mari kita bangun terus kebersamaan kita untuk merealisasi cita cita Kill Covid-19 Satu hati Satu jiwa Satu tujuan untuk Indonesia Sehat,” tutupnya. (Gabriel)